Breaking News

Pembangunan Tidak Merata, Arus Balik Menyumbang Urbanisasi ke Ibukota Meningkat

Sumber Ilustrasi : okezone.com
Jakarta (12/7) - Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) PKS Fahmy Alaydroes menilai peningkatan jumlah laju migrasi ke Ibu Kota yang luar biasa pastinya akan menimbulkan banyak persoalan-persoalan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, tunawisma, dan sebagainya.

“Fenomena ini akan terus terjadi bila tidak ada tindakan dan kebijakan yang komprehensif, terutama yang terkait dengan peningkatan penyebaran pembangunan desa,” kata Fahmy di Jakarta, Selasa (12/7).

Fahmy melihat UU No 6/2014 tentang Desa sesungguhnya memberi amanat yang jelas dan tegas. Dalam UU tersebut, katanya, esensi utamanya adalah memberikan kewenangan dan kesempatan yang utuh kepada Desa demi dan untuk membangun Desa.

Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa (Pasal 1 angka 8) dan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa (Pasal 1 angka 12).
“Jadi, kalau saja UU Desa ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi akan menyebar merata, tidak lagi hanya 'menumpuk' di kota-kota besar,” ujarnya.

Hanya saja, lanjutnya, seringkali UU baru semangat di 'atas kertas'. “Perlu pemimpin dan pelaku poltik yang kuat, amanah dan bersikap negawarawan yang mampu mewujudkan amanah luhur ini,” katanya.

World Bank memprediksi, kata dia, jumlah penduduk Ibu Kota pada 2020 mendatang mencapai 16 juta jiwa. Prediksi ini berdasarkan tingkat pertumbuhan di Jakarta sebanyak 3,7% per tahun.

“Artinya selama satu dekade, dari tahun 2010 s/d 2020, jumlah penduduk DKI bertambah dua kali lipat!” pungkasnya.
Berdasarkan survei potensi pemudik tahun 2016 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan, potensi migrasi ke Jakarta dan kota-kota sekitarnya yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, yang datang bersamaan dengan arus balik, sebanyak 181.642 orang. Jumlah tersebut naik menjadi 1,38 persen daripada prediksi jumlah pemudik dari Jabodetabek sebanyak 13.162.458 orang. (msm)

www.pks.id

No comments

Tulis komentar Anda!